Minggu, 27 Mei 2012

Fenomena Tomcat Yang Meresahkan Masyarakat


Pada medio Maret yang lalu, sejumlah kota besar dihebohkan dengan fenomena serangan Tomcat yang merajalela. Lantas makhluk seperti apakah Tomcat itu? Tomcat merupakan julukan untuk nama serangga penjelajah yang menyebabkan peradangan kulit atau dermatitis paederus. Dermatitis ini merupakan bentuk reaksi alergi yang diakibatkan oleh kontak dengan kumbang ordo Coleoptera,  famili Staphylinidae, genus Paederus yang keberadaanya umum di seluruh dunia, khususnya banyak ditemukan di daerah tropis. Kumbang (Tomcat) ini sesungguhnya tergolong serangga berguna karena berperan sebagai predator aktif pada beberapa serangga pengganggu tanaman padi, seperti wereng batang coklat, wereng punggung putih, wereng zigzag, wereng hijau dan hama kedelai yang banyak terdapat di iklim tropis.
Tomcat dewasa umumnya berukuran panjang 7 sampai 10 mm dan lebar 0,5 sampai 1 mm. Tubuh Tomcat berbentuk memanjang yang terbagi atas kepala, toraks (dada) dan abdomen. Bagian kepala, perut bagian bawah, dan elitera (struktur sayap pelindung) berwarna hitam, dan bagian dada serta perut atas berwarna merah oranye. Kakinya terdiri atas tiga pasang dengan jumlah ruas tarsi kaki depan, tengah, dan belakang adalah 5-5-5, serta tidak berkuku. Sayapnya dua pasang, tetapi tidak menutupi seluruh abdomen, hanya menutupi ruas abdomen kesatu sampai dengan ketiga. Sayap depan mengeras disebut elitera, dan berfungsi sebagai perisai, sedangkan sayap yang kedua membranus atau bening digunakan untuk terbang.
Tomcat berpindah dari habitatnya dengan berjalan di permukaan tanah atau melalui tajuk tanaman. Pada malam hari ia tertarik pada lampu pijar dan neon, dan sebagai akibatnya, secara tidak sengaja bersentuhan dengan kehidupan manusia. Tomcat akan menjadi penggganggu utama ketika jendela atau pintu bangunan rumah dibiarkan terbuka. Tomcat ini tidak menggigit atau menyengat, tapi secara tidak disengaja tersapu atau tergaruk tangan sehingga bagian tubuhnya hancur di atas kulit. Ketika itu ia akan mengeluarkan cairan hemolimfe, yang berisi pederin (C25H45O9N), zat kimia iritan kuat, yang akan menimbulkan reaksi gatal-gatal, rasa terbakar, eritema dan mengalir keluar 12-48 jam kemudian. Lesi-lesi kulit biasanya linear, dan kulit melepuh (vesiko-vitiliginous), bisa juga terjadi konjungtivitis pada mata atau bungkul-bungkul kemerahan. Racun tersebut tidak mematikan meskipun konsentrasi yang dikeluarkan cukup tinggi. 
Lalu bagaimana cara pencegahan dan penanganan serangan Tomcat? Upaya mencegah kontak dengan Tomcat merupakan metode utama untuk menghindari dermatitis paederus. Oleh karena itu, kita perlu belajar mengenali bentuk Tomcat agar sedapat mungkin kita tidak menggencet atau menghancurkan serangga ini, dan infeksi dapat dicegah. Jika Tomcat hinggap pada kulit kita, tiuplah dengan mulut agar dia terbang atau upayakan agar Tomcat berjalan ke secarik kertas dan setelah itu singkirkan jauh-jauh. Daerah kulit bekas kontak dengan Tomcat harus segera dicuci dengan sabun dan air, dan setiap pakaian yang berkontak dengan Tomcat harus dicuci juga. Pintu harus tetap tertutup dan skrining jendela harus tetap dalam keadaan baik untuk membantu mengurangi masuknya Tomcat ke dalam hunian kita. Karena Tomcat tertarik pada cahaya, lampu harus dimatikan ketika kita tidur. Serangga yang ada di sekitar dapat dikendalikan dengan menggunakan insektisida rumah tangga atau bila populasi menyebar ke wilayah yang luas maka dapat dilakukan penyemprotan insektisida. Lingkungan yang menjadi tempat perkembangbiakan pradewasa serangga seperti timbunan sampah vegetasi yang busuk, serasah dan sejenisnya harus dibakar, dibersihkan dan disingkirkan dari sekitar pemukiman warga.
Selanjutnya untuk penanganan luka-luka dermatitis dapat diberikan berbagai jenis salep yang mengandung hidrokortison atau antibiotik, langsung ke atas permukaan kulit, atau kalau sangat parah maka perlu konsultasi dengan dokter kulit. Tidak perlu panik, karena luka tersebut dalam waktu kurang lebih dua minggu akan sembuh. Jadi, fenomena serangan Tomcat yang meresahkan masyarakat itu sebenarnya tidak terlalu berbahaya. Kita hanya perlu mengenali dan mempelajari Tomcat lebih mendalam dan cara pencegahan serta penanganan terhadap serangan Tomcat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar